salam perkenalan

salam perkenalan & salam sejahtera kepada semua..
Disini saya ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua yang sudi melayari blog ini....
blog ini menyediakan cerita-cerita yang boleh dikongsi untuk santapan kita bersama...
sebarang cerita yang ingin dikongsi bersama boleh lah die-mailkan kepada saya...
tsunif2403@hotmail.com

Isnin, 5 Julai 2010

Untuk bakal suami isteri

Suami saya adalah serorang jurutera, saya mencintai
sifatnya yang semulajadi dan saya menyukai perasaan
hangat yang muncul dihati saya ketika bersandar
dibahunya.

3 tahun dalam masa perkenalan dan 2 tahun dalam masa
pernikahan, saya harus akui, bahawa saya mulai merasa
letih...lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu
telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya
seorang wanita yang sentimental dan benar-benar
sensitif serta berperasaan halus. Saya merindui
saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang
sentiasa mengharapkan belaian ayah dan ibunya. Tetapi,
semua itu tidak pernah saya perolehi. Suami saya jauh
berbeza dari yang saya harapkan. Rasa sensitifnya
kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan
suasana yang romantis dalam perkahwinan kami telah
mematahkan semua harapan saya terhadap cinta yang
ideal.

Tekan sini untuk selanjutnya

Khamis, 1 Julai 2010

Be My Valentine

“Tell me whom you love and

I will tell you who you are

Will you be my valentine?”

Meti meremas secarik kertas tanpa dosa di genggamannya. Tulisan cantiknya yang mengisi ruang kecil lembaran putih itu berkerunyut kusut. Valentine! Valentine! Huh! Kapan dia akan mendapat memo cinta seperti itu dari seorang pangeran impiannya? Seperti Rosa, seperti Pupuy, Lula, atau Sarah. Mereka semua sudah punya pacar dan segudang rencana menjelang hari kemerdekaan cinta, 14 Februari itu. Bahkan, sejak minggu-minggu ini, sebelum angka-angka di kalender Januari menunjuk nilai tertinggi.

Memang, di antara lima sekawan, bukan dia sendiri yang belum punya pacar. Pupuy dan Lula masih sorangan wae dan mereka menikmati kesendirian mereka. Tapi, untuk hari Valentine nanti, mereka sudah punya pasangan untuk teman ngedate di pesta-pesta romantis milik orang-orang yang penuh cinta. Itu istilah mereka. Sementara Meti? Gadis itu melirik sosoknya di kaca etalase toko buku megah itu. Separah apa wajahnya hingga tak ada seorang pun pria berminat padanya? Untuk sehari saja sekalipun. Dada Meti menyesak.

Tekan sini untuk selanjutnya.

Ketika Derita Mengabadikan Cinta

“Kini tiba saatnya kita semua mendengarkan nasihat pernikahan untuk kedua
mempelai yang akan disampaikan oleh yang terhormat Prof. Dr. Mamduh Hasan
Al-Ganzouri . Beliau adalah Ketua Ikatan Dokter Kairo dan Dikrektur Rumah
Sakit Qashrul Aini, seorang pakar syaraf terkemuka di Timur Tengah, yang tak lain adalah juga dosen kedua mempelai. Kepada Professor dipersilahkan.
…”

Suara pembawa acara walimatul urs itu menggema di seluruh ruangan resepsi
pernikahan nan mewah di Hotel Hilton Ramses yang terletak di tepi sungai
Nil, Kairo.

Seluruh hadirin menanti dengan penasaran, apa kiranya yang akan
disampaikan pakar syaraf jebolan London itu. Hati mereka menanti-nanti
mungkin akan ada kejutan baru mengenai hubungan pernikahan dengan
kesehatan syaraf dari professor yang murah senyum dan sering nongol di
televisi itu.

Tekan sini untuk selanjutnya.

Sabtu, 26 Jun 2010

Jodoh

Penulis : Inayati



Hidup memang penuh kejutan, setidaknya bagiku. Semuanya berawal dari pembicaraanku dengan Mama sebulan yang lalu. Aku dan Mama sedang sarapan saat Mama tiba-tiba membuka pembicaraan.

“Sampai kapan Mama harus mengurus kamu, Bram?” Pertanyaan Mama membuatku tertegun.

”Maksud Mama?” aku menatap Mama. Mencoba menerka arah pembicaraannya.

”Yah, bukankah sudah saatnya ada perempuan lain yang menemani kamu sarapan?” Mama tersenyum menatapku.

Mungkin memang sudah waktunya aku menikah. Tahun ini usiaku tiga puluh lima tahun. Penghasilanku sebagai manager di salah satu perusahaan asing cukup memadai untuk berumah tangga. Apalagi yang ditunggu? Pertanyaan ini sudah sangat sering kudengar dari kerabat ataupun kolegaku.

Tekan sini untuk selanjutnya

Suami Impian

Penulis : Asma Nadia



“Apa lagi, Nirina?”

Gadis dengan garis wajah oriental itu tak menjawab. Hanya menggoyang-goyangkan kakinya, resah.

“Tak ada yang salah dengan perawakannya, kan? Tidak seperti lelaki yang terakhir datang.”

Nirina tersenyum. Pasti pikirannya melayang ke kejadian tujuh bulan lalu, ketika seorang lelaki datang melamar. Biyan, namanya. Kehadiran sosok tegap itu segera saja membawa kami pada pertengkaran sengit,

”Aku tidak bisa.”

”Kenapa?” kejarku cepat. Ini bukan pertama kali Nirina beralasan. Selalu ada saja kekurangan lelaki yang melamarnya.

Kekanak-kanakan!

Terlalu serius. Lihat keningnya yang terus-terusan terlipat!

Wajahnya aneh, tidak terlihat tulus.

Entahlah, dari caranya berjalan, sepertinya dia tipe lelaki yang suka mendominasi perempuan!

Tekan sini untuk selanjutnya

Khamis, 24 Jun 2010

Diary Seorang Isteri

Aduh...sakitnyer. ..isk.... . aduuh....Bang sakit nye tak tahan saya" keluh Nisa pada suaminya Zakri.

"Apelah awak nie....lama sangat nak bersalin dah berjam-jam dah tak keluar-keluar juga. Penat dah saya tunggu. Nih mesti ader benda yang tak elok awak buat , itu lah sebab lambat keluar budak tu banyak dosa la tu" rungut Zakri pd Nisa.

Nisa hanya diam dan menahan sakit nak beranak, hampir 1 jam Nisa dalam bilik bersalin tapi baby tak keluar juga. Sebak hati Nisa bila Zakri berkata begitu. Sejak mengandung ada sahaja yang tidak kena dihati Zakri terhadapnya. Seakan-akan membenci Nisa dan anak yang dikandungnya. Jururawat datang memeriksa dan kemudian bergegas memanggil Doktor Johari. Doktor Johari (Doktor Peribadi) datang dan bergegas menyediakan keperluan menyambut kelahiran.

tekan sini untuk selanjutnya

Di Atas Sajadah Cinta

Penulis: Habiburrahman El Shirazy

KOTA KUFAH terang oleh sinar purnama. Semilir angin yang bertiup dari utara membawa hawa sejuk. Sebagian rumah telah menutup pintu dan jendelanya. Namun geliat hidup kota Kufah masih terasa.

Di serambi masjid Kufah, seorang pemuda berdiri tegap menghadap kiblat. Kedua matanya memandang teguh ke tempat sujud. Bibirnya bergetar melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Hati dan seluruh gelegak jiwanya menyatu dengan Tuhan, Pencipta alam semesta. Orang-orang memanggilnya “Zahid” atau “Si Ahli Zuhud”, karena kezuhudannya meskipun ia masih muda. Dia dikenal masyarakat sebagai pemuda yang paling tampan dan paling mencintai masjid di kota Kufah pada masanya. Sebagian besar waktunya ia habiskan di dalam masjid, untuk ibadah dan menuntut ilmu pada ulama terkemuka kota Kufah. Saat itu masjid adalah pusat peradaban, pusat pendidikan, pusat informasi dan pusat perhatian.

tekan sini untuk selanjutnya